Apakah Ibu Hamil Perlu Minum Susu Hamil?

Apakah Ibu Hamil Perlu Minum Susu Hamil?

Saat hamil, ibu membutuhkan asupan kalori tambahan karena harus menyediakan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Susu merupakan salah satu minuman pelengkap yang cukup untuk menyumbang energi dan zat gizi pada ibu hamil, sehingga ibu hamil sering disarankan untuk minum susu selama kehamilan.

Namun, apakah ada efek yang berbahaya jika ibu hamil tak minum susu?

Manfaat susu untuk ibu hamil

Susu bukan hanya menjadi pelengkap untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi ibu hamil, tetapi juga mempunyai peran penting dalam menyediakan zat gizi penting yang diperlukan janin. Berdasarkan United States Department of Agriculture, ibu hamil direkomendasikan untuk minum susu sebanyak 3 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan kalsium, protein, dan vitamin D bagi janin.

Konsumsi susu selama kehamilan ternyata juga membawa dampak jangka panjang bagi janin. Tidak saja bermanfaat bagi janin dalam rahim, tetapi juga membawa manfaat saat bayi sudah lahir dan tumbuh besar. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang minum susu selama hamil mempunyai anak yang lebih tinggi dan mempunyai risiko terkena diabetes yang lebih kecil.

Penelitian kohort prospektif yang diterbitkan oleh European Journal of Clinical Nutrition dan dilakukan pada 809 ibu hamil menunjukkan bahwa ibu yang minum susu lebih dari 150 ml per hari selama kehamilan mempunyai anak perempuan dan laki-laki yang lebih tinggi saat remaja dibandingkan dengan anak yang lahir dari ibu yang konsumsi susunya kurang dari 150 ml selama masa kehamilan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumsi susu selama kehamilan dapat mendukung pertumbuhan yang berdampak pada berat badan dan panjang badan bayi saat lahir (Hrolfsdottir, et al., 2013).

Peneliti juga menemukan bahwa mereka yang lahir dari ibu yang konsumsi susu lebih dari 150 ml per hari selama kehamilan juga mempunyai kadar insulin yang tinggi dalam darah. Hal ini menunjukkan risiko diabetes melitus tipe 2 yang lebih rendah.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ibu yang mengonsumsi susu 250 ml per hari mempunyai bayi yang berat badannya lebih kecil saat lahir dibandingkan dengan ibu yang mengonsumsi susu dengan jumlah yang lebih banyak (Mannion, Gray-Donald, dan Koski, 2006).

Namun, di balik manfaatnya yang banyak, minum susu selama kehamilan masih menjadi pro dan kontra bagi beberapa orang. Semua kembali kepada Anda. Apabila Anda merasa konsumsi makanan dan minuman Anda sudah memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, terutama kalsium, mungkin konsumsi susu setiap hari selama kehamilan tidak menjadi prioritas bagi Anda. Namun, jika Anda merasa konsumsi makanan dan minuman Anda masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan kalsium untuk Anda dan janin, minum susu merupakan salah satu hal yang dianjurkan. Ketahuilah kebutuhan Anda dan janin sebelum memutuskan.

Jenis-jenis susu yang harus  diketahui ibu hamil

Bagi Anda yang sedang hamil, ada beberapa pilihan susu hamil yang masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda dan janin sebelum memilih susu yang tepat untuk Anda.

1. Susu skim

Susu ini cocok untuk Anda yang tidak ingin menambah banyak kalori selama hamil karena mengandung kalori yang sedikit. Susu skim baik karena tidak mengandung lemak jenuh, tetapi susu ini juga sangat miskin vitamin A, D, E, dan C, sehingga sering kali tidak diutamakan untuk dikonsumsi ibu hamil.

2. Susu whole cream/full cream

Susu ini baik bagi Anda yang ingin menambah berat badan selama kehamilan, tetapi kurang baik bagi Anda yang sudah mengalami kegemukan selama hamil. Susu ini mengandung lebih banyak kalori dan juga lemak jenuh. Lemak jenuh yang terlalu banyak dalam tubuh tidak baik bagi kesehatan jantung Anda.

3. Susu pasteurisasi

Baik jika Anda memilih susu skim maupun susu full cream, yang paling penting adalah susu tersebut sudah dipasteurisasi. Pasteurisasi membuat pertumbuhan bakteri dalam susu melambat karena sudah terjadi proses pemanasan susu dengan suhu sangat tinggi. Proses pasteurisasi membuat susu tidak berbahaya bagi Anda dan janin. Susu yang belum dipasteurisasi dapat menyebabkan infeksi serius pada Anda dan janin karena masih mengandung bakteri.

4. Raw milk

Minum susu yang belum dipasteurisasi alias susu mentah (raw milk) dapat membahayakan kehamilan. Susu yang belum dipasteurisasi masih mengandung bakteri di dalamnya yang menyebabkan beberapa penyakit infeksi. Salah satunya adalah penyakit infeksi listeriosis yang disebabkan oleh mikroba. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk tidak mengonsumsi susu jenis ini dan juga produk makanan yang terbuat dari susu yang belum dipasteurisasi.

Sumber

No comments:

Post a Comment